BANJARMASIN, BATAMMAD KALSEL- DPW Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia-Indonesian Logistics and Forwarders Association (ALFI/ILFA) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IV di Best World Kindai Hotel Banjarmasin, Senin (02/12/2024). Mengangkat tema ‘Meningkatkan Peran ALFI/ILFA Kalimantan Selatan Dalam Sekot Logistik Di Wilayah Kalimantan, Sebagai Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN’, muswil turut dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) DPP ALFI/ILFA, Akbar Djohan, serta Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Husnul Khatimah mewakili Gubernur Kalsel.
Tak hanya itu, muswil ini juga dihadiri oleh Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kalimantan Selatan (Kalsel) Edi Sucipto, para mitra kerja, insan maritim, asosiasi logistik serta para pelaku Jasa Pengurus Transportasi (JPT) di lingkungan pelabuhan. Sebagaimana tema yang diangkat dalam musyawarah ini, yaitu “meningkatkan peran ALFI/ILFA Kalsel dalam sektor logistik di wilayah Kalimantan, sebagai pintu gerbang logistik penyangga IKN”, sangat relevan dengan perkembangan dan tantangan strategis yang di hadapi saat ini.Husnul dalam sambutannya mengatakan, sebagai wilayah yang menjadi pintu gerbang logistik di Kalimantan dan penyangga utama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) , Kalimantan Selatan memegang peran strategis dalam mendukung arus logistik dan distribusi barang.“Namun, peran ini tidak terlepas dari berbagai tantangan yang harus kita hadapi bersama, mulai dari kebutuhan peningkatan infrastruktur transportasi hingga efisiensi rantai pasok yang membutuhkan teknologi dan inovasi terkini,” kata Husnul.Ketua DPW ALFI/ILFA Kalsel Terpilih, Drs Saut Nathan Samosir mengatakan, salah satu agenda dalam Muswil ke IV DPW ALFI/ILFA Kalsel ini adalah pemilihan ketua serta penyusunan pengurus dan program kerja untuk periode 2024-2029. “Hari ini kami pengurus lama akan demisioner. Jadi Muswil ini menjadi budaya kita melalui musyawarah untuk mencari yang terbaik dari kader-kader kita di pengurus ALFI selama ini maupun para anggota JPT yang bisa untuk membangun asosiasi ini lima tahun ke depan,” ungkap Samosirprogram ALFI/ILFA dalam beberapa tahun terakhir adalah tentang ketersediaan bahan bakar minyak, terutama solar yang selalu tidak mencukupi bagi angkutan logistik di Kalsel. “Memang ada solusi dari pemerintah daerah termasuk disediakannya beberapa SPBU bagi anggota kita dan asosiasi yang lain untuk mengisi solar khusus angkutan logistik,” jelasnya.Namun, meski sudah difasilitasi, hal itu kata dia belum mencukupi. Pihaknya pun berharap kepada pemerintah, agar ke depan bisa lebih diperhatikan kebutuhan solar dari pada truk-truk logistik yang ada di pelabuhan Trisakti. “Apalagi, Pelabuhan Trisakti Banjarmasin menjadi urat nadi perekonomian di Banjarmasin khususnya, dan Kalsel pada umumnya. Bahkan hingga ke wilayah Kalteng dan Kaltim,” katanya.Banjarmasin menjadi pusat regional logistik Kalimantan, Pelabuhan Trisakti inilah yang bakal menyokong pendistribusian logistik, baik Kalsel, Kalteng, maupun Kaltim. “Jadi, peran pemerintah sangat diperlukan, baik ketersediaan BBM maupun infrastrukturnya untuk mempermudah distribusi logistik di Kalimantan,” tutup Samosir.